Bisnis Masa depan

Just another WordPress.com weblog

PENTINGNYA SUPPORT SYSTEM

Ditulis Oleh http://www.begreatvision.com
Thursday, 10 July 2008E-mail
E-mail

Pada bulan Maret 2007, saya berkesempatan untuk pertamakalinya jalan-jalan ke Pulau Bali. Hari pertama, saya mencari tempat-tempat terkenal di Denpasar. Selain ingin tahu juga untuk memudahkan memahami alur jalan-jalan kota. Beberapa kali saya harus bertanya dan berkali-kali juga harus salah jalur, mengulang jalan yang sudah dilewati bahkan sempat tersesat.

Akhirnya saya segera memutuskan ke toko buku dan membeli peta Kota Denpasar dan sekitarnya. Wonderfull, sejak memiliki peta itu, selama jalan-jalan 2 hari berikutnya, tingkat kesalahan saya berkurang 90% dan  nyaris tidak pernah bertanya kepada siapapun. Itulah sebabnya turis-turis juga selalu lengket dengan peta. Mereka ingin lebih cepat sampai tujuan. Baru memiliki peta saja tanpa penunjuk jalan saya sudah demikian sukses menyusuri jalan-jalan Denpasar. Bagaimana jika dipandu penunjuk jalan? Pasti saya sukses 100%. Kalau peta berhasil membantu saya dan turis-turis 90% sukses, pertanyaannya adalah mengapa begitu banyak orang yang keluar kota tidak mau membeli peta?

Hal yang sama juga saya lihat di bisnis MLM. Begitu banyak distributor ingin sukses mencapai tujuan, meraih semua impian tetapi tidak mau menggunakan peta sukses yang sudah disediakan? Tahukah Anda, berapa biaya yang diperlukan untuk memilih jalan yang akan dibuka di daerah baru? Para insinyur dan teknisi bekerja sangat keras mempertimbangkan banyak hal. Kestabilan tanah, menentukan jarak terpendek, resiko, foto udara, biaya pembebasan dsb. Anda bisa menghitungnya sendiri. Ketika jalan sudah jadi, begitu mudahnya pemakai jalan melewatinya, tinggal mengikuti petunjuk jalan dan rambu-rambu lalu lintas. Apalagi jika memiliki peta, nyaris tanpa biaya. Kalau jalan sudah dibuatkan, mengapa harus mencari jalan sendiri? Jika peta sudah disediakan mengapa harus mencoba-coba jalan yang kita tidak tahu apakah mengarah pada tujuan kita atau tidak?

Saya kira semua buku tentang MLM memiliki satu kesamaan yaitu : “Salah satu pillar penting untuk sukses di bisnis MLM adalah kemauan dan konsistensi mengikuti guidance suport system”.

Why ..? Why..? and Why..??

Sebelumnya saya ingin tanya kepada Anda. Apakah tujuan Anda dibisnis ini adalah untuk untuk passive income? Untuk freedom of financal, freedom of time dan freedom of mind? Pertanyaannya, kalau Anda Freedom, nggak ngapa-ngapain uang terus mengejar Anda, lalu siapa yang ngurus bisnis Anda?

System. Tepat sekali. Pertanyaannya adalah, apakah bisnis yang Anda jalankan adalah bisnis bersystem?

”Loh pak, network marketing khan bisnis kuadran kanan? Jelas disebutkan di buku cashflow quadran-nya Robert Kiyosaki?” Apa betul? Mari kita kupas satu persatu.

Ada 3 sistem bisnis yang menghasilkan passive income.

Konglomerasi, jelas perusahaan bersistem. Mengapa? Karena jika salah satu bagian tidak berfungsi perusahaan tidak mungkin jalan. Pernahkah Anda lihat perusahaan besar tidak tidak ada sistem keuangannya? Atau tidak ada sistem pengawasannya? Tidak ada system personalianya? Jika sebagian tidak berfungsi jelas perusahaan itu akan gulung tikar seketika.

Waralaba, jelas perusahaan bersistem. Mengapa? Begitu anda tandatangan kontrak, seketika Anda membayar sistem yang Anda beli. Sistemnya sudah ada, tinggal dipakai saja. Jika Anda ngotot merubah bagian dari sistem artinya melanggar kontrak. Detik itu juga perusahaan waralaba Anda ditutup karena tidak mematuhi sistem. Anda bayangkan, jika Anda pemilik waralaba ayam goreng yang pakai saus (maaf saya gak sebut namanya, habis saya nggak dikasih bonus sih) lalu Anda punya ide supaya lebih bisa diterima masyarakat lebih baik pakai bumbu pecel aja. Lalu Anda singkirkan semua saus dan menggantinya dengan bumbu pecel. Saat itu juga laporan sampai Jakarta dan Anda dilarang menjalankan usaha itu lagi.

Bagaimana dengan network marketing?, pernah ketemu orang bergabung tapi hanya iseng saja? Apakah keanggotaannya diputuskan oleh perusahaan? Pernahkah Anda menemui orang bergabung dan menjadi konsumen saja? Apakah perusahaan memutuskan kontrak mereka? Pernahkan Anda menemui distributor yang mensponsori 3 bulan sekali atau bahkan setahun sekali? Apakah mereka bisa dimejahijaukan? Pernahkah Anda menemui distributor yang bekerja seperti penjual obat keliling? Boleh-boleh saja khan?

Sebetulnya masih banyak pertanyaan yang lain. Ok kita cukupkan saja. Kesimpulannya apa?

Bergabung dengan perusahaan network marketing, belum tentu menjalankan network marketing atau bisnis kuadran kanan.

Di network marketing, Anda hanya berpotensi menjalankan bisnis kuadran kanan. Yang menentukan Anda kuadran kanan atau tidak itu Anda sendiri. Anda bisa saja menjalankan bisnis ini dengan cara konvensional, artinya anda memilih menjadi self employee. Boleh-boleh saja, tapi lupakan satu hal : passive income..!!

Anda menjalankan network marketing sebagai independen bisnis owner jika membangun jaringan dengan benar.

Bagaimana kita tahu telah menjalankan bisnis dengan benar?

Saya yakin Anda nggak pernah sekolah kejuruan MLM atau kuliah network marketing. Sudah pasti mayoritas kita tidak mengetahui mana ‘jalan yang lurus’ dan mana jalan yang ‘tak berujung’. Untuk mengetahui bagaimana menjalankan bisnis dengan benar sesuai prinsip kuadran kanan, kita harus belajar melalui sekolah bisnis di network marketing yang disebut support system dan mengikuti semua kurikulumnya.

Ada perusahaan MLM yang langsung menyediakan support system sendiri adapula yang tidak. Support system dibangun oleh para leader yang telah sukses.

Dimanapun Anda bergabung, indikator bahwa Anda benar-benar menjalankan bisnis network marketing, adalah ini :

Anda berkomitmen mengikuti semua petunjuk suport system

Sebagai bisnis bersistem, network marketing harus dijalankan oleh seluruh jaringan dengan tujuan, cara berpikir dan cara bertindak yang sama. Sehingga seluruh jaringan bergerak sinergis ke arah yang sama

Kabar buruk untuk Anda : Itu tidak mungkin dilakukan Anda lakukan sendirian karena network marketing memiliki karakteristik unlimited organization.

Karena itulah dibutuhkan sebuah institusi yang bisa diakses oleh seluruh jaringan dan memberikan guidance yang seragam kepada setiap distributor.Suport system lahir dengan tujuan memberikan suport bagi leader-leader yang bertujuan meraih passive income dengan cara memberikan fasilitas pembelajaran untuk memahami dan menjalankan system dengan benar.

Suport system memberikan standar operasional prosedur yang menjamin seluruh distributor yang menggunakan alat bantu secara konsisten akan memiliki kesamaan visi, tujuan dan menjalankan bisnis dengan cara yang sama.

Apakah wajib Pak? Tidak.., tidak wajib buat anda yang tidak ingin passive income..!!

Support system adalah UNIVERSITAS BISNIS ANDA

Bagaimana kalau kita tidak mengikuti sekolahnya? Pertanyaan itu bisa dibalik ke Anda. Seandainya ada orang yang Anda tahu tidak pernah sekolah perawat atau kedokteran lalu menawarkan kepada Anda saat sakit,”Pak mari saya suntik”, sambil membawa suntikan siap menusuk pantat Anda. Bagaimana respon Anda? Anda pasti lari terbirit-birit. Tidak pernah belajar nyuntik kok mau menyuntuk, jelas gak bener. Kalau Anda tidak pernah sekolah di support system, lalu melakukan presentasi dan folow up, apa yang terjadi? Sama, orang juga lari terbirit-birit.

Para mahasiswa kedokteran mengapa mau bertahan kuliah 5 tahun dengan pelajaran yang tersulit sekalipun. Karena yakin kalau lulus pasti jadi dokter. Dan meskipun mereka belum lulus, mereka berani mengajak adik, sahabat, tetangga untuk jadi dokter. Mengapa? Karena ada sekolahnya. Mereka tinggal bilang,”Yuk sekolah di kedokteran sama saya, nanti jadi dokter”, PD abis.

Mengapa distributor banyak yang mundur? Karena sebagian besar mereka tidak pernah mengikuti sekolah di support system. Karena tidak sekolah jelas tidak yakin untuk lulus apalagi  diwisuda di panggung internasional. Kalau mereka mengajak prospek untuk sukses jelas prospek tidak akan percaya. Pertama, yang mengajak tidak sukses. Bagaimana mau mengikuti jejak orang sukses. Kedua, karena tidak mengikuti support system mereka juga tidak bisa menunjukkan kepada prospek bahwa ada sebuah lembaga yang akan membimbing untuk sukses. Beda dengan leader yang on system. Kalau mereka ditanya,”Kamu belum sukses, ngapain ngajak saya sukses”, leader bisa jawab,”Saya memang belum sukses, tapi saya belajar di sekolah yang mengajarkan, membimbing dan melahirkan banyak orang sukses”. Sama seperti mahasiswa kedokteran, belum lulus jadi dokter sudah berani mengajak orang lain untuk menjadi dokter.

Jadi peta menuju sukses dibisnis ini tinggal mengikuti petunjuk dan rambu-rambu yang sudah disediakan oleh support system.Sudah terbukti yang sungguh-sungguh mengikuti kurikulum support system sukses meraih passive income, dan reward,reward yang disediakan.

Segera miliki buku dan kaset yang mengajar Anda membangun sistem dan dapatkan pelajarannya. Anda pasti menjadi pembangun sistem yang benar. Hari ini Anda membangun sistem, esok sistem yang menggerakkan bisnis Anda.

Januari 24, 2009 - Posted by | Motivasi

2 Komentar »

  1. Thanks banget ya pak…
    Artikel diatas bener2 luar biasa dech…minta ijin copy – paste ya? Tentu saja sumbernya akan agil cantumkan

    Komentar oleh Agil | Juli 22, 2009 | Balas

    • OK…

      Komentar oleh syaifuri | Juli 24, 2009 | Balas


Tinggalkan Balasan ke syaifuri Batalkan balasan